LOGO RSUD AWET MUDA NARMADA
Beranda > Berita > Pengendalian Hipertensi Dengan Pemanfaatan Bahan Obat Alam (Oba) Oleh Polt…
LINTAS SEKTOR

Pengendalian Hipertensi Dengan Pemanfaatan Bahan Obat Alam (OBA) Oleh Poltekkes Kemenkes Mataram & Puskesmas Gerung

Posting oleh puskesmasgerunglobar - 28 Sep. 2021 - Dilihat 347 kali

Gerung - Poltekkes Kemenkes Mataram, Jurusan Keperawatan Prodi Pendidikan Profesi Ners melaksanakan
Kegiatan penyuluhan Hipertensi dan pengendalian hipertensi dengan pemanfaatan tanaman obat di Dusun Gumesa Tengah Desa Giri Tembesi Sabtu (25/9). 

Sasaran kegiatan adalah Lansia. Kegiatan terintegrasi dengan Posyandu keluarga. Tujuan kegiatan adalah bagaimana memberikan edukasi kepada Lansia cara mengendalikan tekanan darah melalui merendam kaki dengan perpaduan campuran air hangat, garam dan serai.

Hipertensi mungkin sering tidak menimbulkan gejala pada fase awalnya, tetapi hipertensi akan mengganggu fungsi jantung bahkan penderita akan mengalami stroke. Diagnosa hipertensi memang sangat jarang ditemukan dini kecuali saat pemeriksaan kesehatan rutin (Dapartemen Kesehatan Republik Indonesia, 2012).

Tekanan darah tinggi disebut the silent killer karena termasuk penyakit yang mematikan, penyakit ini dapat menyerang
siapa saja baik muda ataupun tua ( Becker, et al, 2010).

Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat diketahui. Berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stress psikologis, dan hereditas (keturunan).

Hipertensi sekunder hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara lain kelainan pembuluh darah ginjal,
gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain – lain (Guimareas, et al 2013).

Faktor usia sangat mempengaruhi hasil tekanan darah karena dengan bertambahnya umur maka semakin tinggi resiko untuk terjadinya tekanan darah tinggi, terjadinya tekanan darah tinggi meningkat karena usia ini sering terjadi oleh perubahan alamiah didalam tubuh yang mempengaruhi jantung, pembuluh darah dan hormone (Triyanto, 2014).

Faktor yang mempengaruhi Hipertensi :

1. Genetik

2. Usia

3. Jenis Kelamin

4. Konsumsi tinggi garam dan lemak

5. Berat badan

6. Gaya hidup

 

Penatalaksanaan Hipertensi :

1. Terapi Obat (Farmakologis)

a. Golongan Diuretic, penghambat adrenergic, ACE-inhibitor, Vasodilator

b. Menyebabkan melebarnya pembuluh darah dengan mekanisme yang benar-benar berbeda

2. Terapi tanpa obat (Non Farmakologis)

a. Diet

b. Berolahraga/Aktifitas fisik teratur

c. Kelola Stress

d. Hydrotherapy contohnya pengaruh rendam air hangat dengan garam dan serai terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi

 

Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan terapi rendam air hangat, merendam bagian tubuh ke dalam air hangat dapat meningkatkan sirkulasi, mengurangi edema, meningkatkan relaksasi otot. Merendam juga dapat disertai dengan pembungkusan bagian tubuh dengan balutan dan membasahnya dengan larutan hangat
Terapi rendam kaki ( hidroterapi kaki) ini juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dengan memperlebar pembuluh darah sehingga lebih banyak oksigen dipasok ke jaringan yang mengalami pembengkakan.

Perbaikan sirkulasi darah juga memperlancar sirkulasi getah bening sehingga membersihkan tubuh dari racun. Orang-orang yang menderita berbagai penyakit seperti rematik, radang sendi, linu panggul, sakit punggung, insomnia,
kelelahan, stress, sirkulasi darah yang buruk (hipertensi), nyeri otot, kram, kaku, terapi air (hidroterapi) bisa digunakan untuk meringankan masalah tersebut. Berbagai jenis hidroterapi, metode yang umum digunakan dalam hidroterapi yaitu mandi rendam, sitzbath, pijat air, membungkus dengan kain basah, kompres, merendam kaki.

Pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Hasil penelitian adanya perbedaan yang signifikan atau ada pengaruh pemberian terapi rendam kaki air hangat terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di Wilayah Kedinding Tengah Jaya Kecamatan Kenjeran Kotamadya
Surabaya.http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

 

Alat dan bahan yang digunakan :

1. Sphygmomanometer

2. Gelas Ukur

3. Garam 20mg (3 sendok teh)

4. Serai 10mg (2 batang)

5. Handuk

6. Thermometer air

7. Stopwacth

8. Baskom

 

Cara melakukan tindakan rendam kaki :

Prosedur tindakan :

1. Masukkan air hangat kedalam baskom sebanyak 2.100 cc dengan suhu 40 derajat celcius (diukur menggunakan thermometer air)

2. Tambahkan garam sebanyak garam 20mg (3 sendok teh) dan serai 10mg (2 batang)

3. Jika kaki tampak kotor, cuci terlebih dahulu lalu keringkan

4. Celupkan dan rendam kaki sampai mata kaki dan biarkan 15 menit

5. Tutup baskom dengan handuk untuk menjaga suhu

6. Lakukan pengukuran suhu setiap 5 menit, jika suhu turun tambahkan air hangat sampai suhu kembali

7. Setelah selesai (15 menit), angkat kaki lalu keringkan

Terapi merendam kaki dengan campuran air hangat, garam dan serai bukanlah pengobatan utama, melainkan sebagai terapi tambahan saja, agar semata-mata membantu dalam menurunkan tensi, rutin minum obat sesuai anjuran dokter harus tetap rutin dan rajin kontrol.

 


Silahkan beri komentar

Email tidak akan di publikasi. Field yang harus diisi ditandai dengan tanda *